JAKARTA -
Kepanikan masyarakat atas prediksi Suku Maya soal datangnya hari kiamat
yang jatuh pada Jumat 21 Desember 2012 hari ini disebabkan karena takutnya
manusia mempersiapkan kematian.
"Saya kira kepanikan itu karena tidak siap mati. Agama memberikan pengertian yang luas tentang itu," ungkap Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Tomafi saat dihubungi wartawan, Jumat (21/12/2012).
Arwani menambahkan, ramalan kiamat Suku Maya itu hanya pendapat sekelompok orang saja dan tidak bisa digeneralisir. Sehingga, masyarakat harusnya tidak perlu panik menanggapi hal itu.
"Itu kan hanya pendapat sekelompok orang. Boleh saja kalau banyak pendapat yang memprediksikan akan kiamat. Bagus juga agar banyak orang bergegas menyiapkan bekal di akhirat nanti. Soal kiamat, hanya Allah yang tahu," tandasnya.
Sebelumnya, berdasarkan kalender Suku Maya hari ini merupakan hari terakhir dari kehidupan dunia. Kebetulan, hari ini akan ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang yang terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya siang tadi. Hampir di seluruh penjuru dunia menyakini bahwa hari ini adalah hari yang diyakini sebagai akhir dari kehidupan.
"Saya kira kepanikan itu karena tidak siap mati. Agama memberikan pengertian yang luas tentang itu," ungkap Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Tomafi saat dihubungi wartawan, Jumat (21/12/2012).
Arwani menambahkan, ramalan kiamat Suku Maya itu hanya pendapat sekelompok orang saja dan tidak bisa digeneralisir. Sehingga, masyarakat harusnya tidak perlu panik menanggapi hal itu.
"Itu kan hanya pendapat sekelompok orang. Boleh saja kalau banyak pendapat yang memprediksikan akan kiamat. Bagus juga agar banyak orang bergegas menyiapkan bekal di akhirat nanti. Soal kiamat, hanya Allah yang tahu," tandasnya.
Sebelumnya, berdasarkan kalender Suku Maya hari ini merupakan hari terakhir dari kehidupan dunia. Kebetulan, hari ini akan ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang yang terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya siang tadi. Hampir di seluruh penjuru dunia menyakini bahwa hari ini adalah hari yang diyakini sebagai akhir dari kehidupan.